POLITIK EKSPANSI DAN IMPERIALISME JEPANG (1894 – 1945)
- 1. Kemampuan Meniru dan Konservatisme yang Fundamental
Dalam sejarah belum ada lembaga didunia ini yang dapat dibandingkan dengan lembaga kekaisaran Jepang, yang berlangsung secara turun temurun. Walaupun kaisar hanya bersifat simbolis dalam memimmpin urusan – urusan kenegaraan, tetapi kaisar yang dianggap sebagai keturunan Dewa Matahari sangat dihormati dan dijadikan lambang pemersatu serta nasionalisme Jepang.
Selain mempertahankan kekaisaran, di Jepang ada tradisi kemiliteran yang sangat penting artinya bagi Jepang pada masa yang akan datang. Sehingga terbentuk angkatan laut yang merupakan kelengkapan dari angkatan darat, walau kadang timbul iri hati da persaingan diantara keduanya. Jepang juga merasa dirinya sebagai bangsa yang tak terkalahkan. Hal itu dibuktikan dengan gagalnya serangan Kubilai Khan. Hal itu mendorong Jepang untuk menyerang daratan Asia Timur akhir abad XIX.
- 2. Faktor – faktor yang Mendorong Politik Imperialisme
Jadi faktor pendorong Jepang melakukan Imperialisme adalah :
- Revolusi demografi
- Memperluas industrialisasi
- Melakukan emigrasi.
- Jepang harus mencari sumber – sumber bahan mentah untuk keperluan industrinya
- Pengaruh ajaran Shinto
Korea sangat menarik bagi Jepang. Seperti kata Roy H. Akagi (1936), bahwa korea secara geografis memliki bentuk seperti golok yang menuju jantung Jepang. Jika golok itu dikuasai bangsa lain tentu akan mengancam keamanan Jepang. Sebaliknya jika Jepang bisa menguasai Korea, maka bisa digunakan untuk keperluan Jepang sebagai benteng pertahanan.
Bahkan oleh Mc. Chuns (1950 : 24) dalam bukunya “Korean To Day” secara geografis Korea dapat dimanfaatkan sebagai batu loncatan Jepang untuk menguasai daratan Asia. Hal ini dibuktikan dengan menguasai Korea, Jepang memeperluas kekuasaannya ke Manchuria, dan Rusia juga dikalahkan dalam perang tahun 1904 – 1905.
- 3. Keterlibatan Jepang dalam Perang untuk Mewujudkan Imperialisme
- a. Perang Jepang >< Cina (1894 – 1895)
- Sebab – sebab umum :
- Korea merupakan batu loncatan untuk memasuki Cina dan daratan Asia lain.
- Korea akan dijadikan tempat memindahkan penduduk Jepang yang sudah padat.korea dianggap penting untuk pengembangan industri dan perdagangan Jepang.
- Sebab – sebab khusus :
- Dengan alasan tersebut kedua negara mengirim pasukannya. Pemberontakan Tonghak dapat dipadamkan namun kedua negara tidak mau menarik mundur pasukannya.
Dalam persengketaan tersebut Rusia mulai campur tangan, apabila kedua negara menolak untuk menrik pasukannya, maka Rusia akan tampil kedepan dan bertanggung jawab.
Sementara itu di dalam negari Korea ingin mengadakan perubahan dan pembaharuan. Dan hal itu sulit dilakukan bila Cina tetap ada di Korea. Raja Korea meminta Jepang untuk mengusir pasukan Cina dati Korea. Kemudian Cina meminta bantuan kepada Inggris yang mengirimkan kapal perangnya ke Korea tahun 1894 dan membakari kapal perang Jepang. Hal itu menimbulakan kemarahan Jepang sehingga tanggal 1 Agustus 1894 Jepang mengumumkan perang melawan Cina.
Perang itu diakhiri dengan perjanjian Shimonoseki tanggal 17 April 1895. Bertindak sebgai penengah kedua pihak adalah Amerika. Cina dinasehati oleh John W. Foster, seorang sekretaris negara pada Harrison Administration and Legal Advisor di Washington. Sedang Jepang dinasehati oleh Henry W. Denison seorang Veteran Kementrian Luar Negeri.
Isi perjanjian Shimonoseki adalah :
- Cina mengakui kemerdekaan dan ekonomi Korea
- Cina harus menyerahkan sebagian Manchuria kepada Jepang
- Cina harus menyerahkan kepulauan Pescadores kepada Jepang
- Cina harus membayar 200.000.000 tael kepada Jepang
- Wei hawei akan diduduki Jepang selama Cina belum dapat membayar ganti rugi perang
- Empat kota, Shosi, Chunking, Soochow, dan Hong Chow dibuka untuk orang asing.
- Liatoung harus diserahkan kepada Jepang.
- Jepang berhasil menginjakan kaki di daratan Asia.
- Jepang menjadi negara yang berpengaruh di Korea dan Cina
- Citra negara Cina sebagai negara besar merosot karena kalah dari Jepang
- Pembaharuan Jepang selama 40 tahun telah mengangkat Jepang menjadi negara yang kuat dan besar sejajar dengan negara besar lainnya.
- Berkat kemenangan Jepang atas Cina memberi peluang Jepang untuk memperluas imperialismenya ke Manchuria dan daratan Asia lainnya.
- b. Keterlibatan Rusia dalam masalah Korea
- c. Terjadinya Perang Rusia >< Jepang (1904 – 1905)
- Jepang dan Rusia sama – sama punya kepentingan poitik dan ekonomi terhadap Korea dan Manchuria.
- Kedua pihak ingin mempertahankan pengaruh dan kedudukan dengan cara mengadakan perjanjian rahasia dengan Cina.
- Jepang Ingin agar masalah Manchuria diselesaikan langsung dengan Tsar Rusia dan agar perjanjian rahasia tahun 1901 antara Rusia dengan Cina dibatalkan.
- Jepang mengajukan usul kepada Rusia yaitu :
- Soal administrasi Manchuria akan dikembalikan kepada Cina, Rusia hanya berwenang mengawasi jalan kereta api.
- Kepentingan Rusia di Manchuria diakui oleh Jepang berdasar pada pengakuan perjanjian.
- Rusia harus mengakui kepentingan Jepang di Korea terutama dibidang perdagangan dan industri.
- Manchuria dan Korea Railway akan dihubungkan.
Karena usulan Jepang tidak dihiraukan oleh Rusia dan jalan damaipun sulit ditempuh mak tanggal 10 Februari 1904, Jepang mengumumkan perang dengan Rusia. Dibawah Jendral Kuroki pada bulan Mei 2904 Jepang mengalahkan Rusia di sungai Yalu kemudian menduduki Dalney. Sedang dibawah Jendral Nogi Jepang menghancurkan kapal – kapal perang Rusia di Port Arthur dan akhirnya diduduki.
Pasukan Jepang terus maju dan memblokir Wladiwostok, akhirnya seluruh benteng pertahanan Rusia jatuh ke tangan Jepang. Jendral Stossel akhirnya menyerah kepada Jendral Toko disertai peryataan perang telah selesai.
Faktor yang menyebabkan Rusia gagal menghadapi Jepang :
- Tentara dan pimpinannya tidak disiplin
- Keadaan negerinya sedang lemah
- Ekonomi Rusia dalam keadaan lemah.
- d. Perjanjian Perdamaian Portsmouth (Agustus 1905)
Perundingan itu dibuka tanggal 10 Agustus 1905, sebagai perantara Presiden Roosevelelt, dan pada bulan September 1905 ditandatangani perjanjian Portsmouth yang isinya :
- Jepang menjadi yang dipertuan atas kepentingan politik, ekonomi, dan militer di Korea.
- Hak – hak Rusia di Liaoutung diserahkan kepada Jepang
- Pelabuhan di Saghalin diserahkan kepada Jepang untuk 50 tahun lamanya.
- Jalan kereta api di Manchuria Selatan diserahkan kepada Jepang.
- Tentara Rusia dan Jepang ditarik dari Manchuria, tetapi Jepang tetap menjadi pengawas atas jalan kereta api.
- Baik Rusia dan Jepang tidak boleh merintangi uasah Cina untuk mengembangkan perdagangan industrinya di Manchuria.
- Jalan kereta api di Manchuria digunakan untuk kepentingan ekonomi dan industri bukan untuk strategi, kecuali Liaoutung.
- Cina akan membuka 16 kota di Manchuria sebagai kota dagang internasional.
- Jepang menarik pasukan dan pengawasan atas jalan kereta api bila Cina mau melindungi kehidupan serta kemakmuran orang asing.
- Jepang boleh menempatkan pasukannya untuk mengawasi jalan kereta api yang membentang dari Changchun ke Port Arthur dan Dalney.
- Jepang muncul sebagai negara Great Of Powers yang sekaligus merupakan tantangan bagi negara barat, sehingga citra Jepang dimata dunia terangkat sangat tinggi.
- Jepang mendorong rasa nasionalisme negara – negara Asia., dan telah mematahkan dominasi kulit putih sebagai bangsa yang tak terkalahkan.
- Jepang kecewa karena tidak mendapat ganti rugi perang seperti yang diharapkan.
- Citra Rusia dimata dunia merosot, dan terusir dari Korea serta pengaruhnay di Timur Tengah berkurang.
- Jepang mengundang kekaguman negara Cina dan negara – negar a Barat, karena Jepang muncul sebagai negara maju yang kuat.
- e. Masa Kegemilangan Jepang sampai tahu 1937
- 1. Situasi Dalam Negeri
Usai perang dunia I, orang Jepang sangat tertarik pada demokrasi, sehingga muncul partai politik dan DPR (Diet) memegang peranan sangat besar. Pada masa itu militer memgang pengaruh yang besar sehingga corak pemerintahannya bersifat militer yang otoriter.
Tahun 1929 Jepang mengalami depresi otonomi, sehingga memukul perekonomian Jepang disaat ingin mengadakan ekspansi industri baratnya. Oleh Yasihara Konio dalam buku “Japanese Economic Development” dinyatakan bahwa tahun 1937 – 1951 merupakan periode tidak normal karena pada periode ini Jepang terlibat perang secara terus menerus.
- 2. Tindakan Jepang diantara Dua Perang Dunia
Karena tindakannya, Jepang mendapat kecaman setelah masalahnya diajukan ke PBB. Komisi PBB pimpinan Lord Lytton dikirim ke Manchuria untuk mempelajari keadaan. Merasa tidak senang Jepang memutuskan keluar dari PBB. Dengan demikian Jepang bebas melakukan ekspansinya di Asia. Dengan dikuasainya Manchuria, orang militer yang radikal di Jepang menyusun organisasi “Surga Baru di Manchuria” sebagai pilot proyek untuk menciptakan Jepang baru., yang dimaksudkan untuk pangkalan perang di datratan Asia. Perusahaan partikelis Jepang dan Jalan kereta api di Manchuria dikuasai oleh militer. Dalam perebutan kekuasaan tahun 1932 – 1936 kaum militer mendapat kemenangan. Pada masa itu banyak terjadi pembunuhan politik oleh orang – orang militer terhadap para menteri, pemimpin partai Zaibatsu (raja – raja bussinessman) dan mereka yang tidak tunduk terhadap kebijakan pemerintah militer. Tahun 1936 Jepang siap berserikat dengan Nazi Jerman dan Facis Italia.
sumber : http://rohmanf2.wordpress.com/2011/06/24/politik-ekspansi-dan-imperialisme-jepang-1894-1945/#comment-57
0 komentar:
Posting Komentar